Percaya atau tidak, bau badan memang bisa dipengaruhi oleh genetik. Ada satu gen yang berperan besar, namanya ABCC11. Gen ini menentukan apakah tubuh seseorang memproduksi senyawa tertentu di kelenjar apokrin—senyawa yang nantinya dipecah bakteri dan berubah menjadi bau badan.
Jika gen ABCC11 aktif → seseorang cenderung punya potensi bau badan lebih kuat.
Jika gen ABCC11 tidak aktif → seseorang hampir tidak berbau.
Yang mengejutkan, variasi gen ini sangat berbeda di setiap populasi.
Fakta Menarik: Tidak Semua Orang Bisa Berbau Badan
Sekitar 80–90% orang Asia Timur (Korea, Jepang, China) memiliki varian gen ABCC11 yang tidak aktif → sehingga hampir tidak punya bau badan.
Sebaliknya, mayoritas orang dari Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, hingga Eropa memiliki gen aktif → sehingga berpotensi bau badan lebih kuat.
Jadi, iya… bau badan bisa “menurun” dan beda-beda tergantung latar belakang keluarga atau etnis.
Tapi Genetik Bukan Satu-Satunya Penyebab
Walau gen ABCC11 berperan besar, faktor lain juga memengaruhi bau badan seseorang:
1. Aktivitas bakteri di ketiak
Semakin aktif mikrobioma di area ketiak, makin kuat aroma yang muncul.
2. Makanan
Bawang putih, bawang bombay, daging merah, alkohol, hingga kari bisa memperkuat aroma.
3. Hormonal
Masa pubertas, menstruasi, hingga stres meningkatkan produksi keringat.
4. Kebiasaan sehari-hari
Jenis pakaian, kebersihan, shaving, dan produk yang digunakan juga menentukan.
Intinya? Gen mungkin menentukan “dasarnya”, tapi gaya hidup menentukan “seberapa besar” bau badan muncul.
Mengapa Bakteri Sangat Berperan?
Keringat ketiak sebenarnya tidak berbau, yang berbau adalah hasil pemecahan keringat oleh bakteri. Ketiak punya banyak kelenjar apokrin yang menghasilkan keringat kaya protein dan lipid, yaitu makanan favorit bakteri.
Ketika bakteri memecahnya, muncullah aroma khas yang kita sebut body odor.
Inilah sebabnya dua orang dengan genetik sama bisa punya bau berbeda tergantung kebiasaan sehari-hari.
Jadi… Kalau Bau Badan Genetik, Apa Bisa Dikontrol?
Kabar baiknya: bisa banget.
Walaupun faktor genetik tidak bisa diubah, bau badan bisa dikendalikan dengan mengontrol keringat, menjaga kondisi bakterinya, merawat kulit ketiak agar tidak iritasi, dan menggunakan antiperspirant yang tepat.
Solusi untuk Mengontrol Bau Badan: OWNSKIN Antiperspirant
Jika kamu sering merasa bau badan cepat muncul, berkeringat lebih banyak, atau punya ketiak sensitif, OWNSKIN Antiperspirant menawarkan formua yang gentle tapi efektif.
✨ Derma Clera — Menenangkan & Memperkuat Skin Barrier
Bahan ini membantu meredakan iritasi setelah shaving, menjaga skin barrier tetap kuat, mengurangi sensitivitas yang sering memicu inflamasi dan bau.
✨ Cybright GP — Mencerahkan Ketiak Secara Lembut
Selain mengontrol bau, OWNSKIN juga membantu meratakan warna kulit ketiak, mengatasi kusam akibat gesekan, memberikan hasil cerah tanpa mengiritasi.
✨ Formula Antiperspirant yang Efektif
Mengurangi produksi keringat sehingga bakteri punya “makanan” lebih sedikit, aroma lebih terkendali, ketiak tetap kering lebih lama.
Bau badan memang bisa dipengaruhi genetik—terutama gen ABCC11. Tapi, faktor hidup seperti bakteri, makanan, hormon, dan aktivitas tetap berperan besar. Dengan perawatan yang tepat, bau badan bisa dikontrol dengan mudah. OWNSKIN Antiperspirant membantu mengatasi keringat berlebih, bau, dan kulit kusam secara lembut & aman untuk sehari-hari.