Bau badan sering dianggap hanya soal kebersihan atau keringat. Padahal, dampaknya jauh lebih luas. Banyak orang tidak sadar bahwa bau badan bisa memengaruhi mood, kepercayaan diri, bahkan cara kita bersosialisasi.
Dalam psikologi, aroma tubuh berkaitan erat dengan emosi, persepsi diri, dan rasa aman. Saat seseorang merasa tubuhnya tidak segar, otak secara otomatis masuk ke mode waspada.
Indera penciuman terhubung langsung ke sistem limbik, bagian otak yang mengatur emosi dan memori. Itulah sebabnya aroma tertentu bisa langsung memicu rasa nyaman, cemas, atau malu.
Ketika seseorang mencium bau tubuhnya sendiri atau merasa “tidak segar”, hal berikut bisa terjadi:
Mood menjadi lebih mudah terganggu
Muncul rasa tidak nyaman atau gelisah
Fokus menurun
Timbul stres ringan tanpa disadari
Kondisi ini sering disebut sebagai self-conscious stress, yaitu stres yang muncul karena kesadaran berlebihan terhadap diri sendiri.
Percaya diri sangat berkaitan dengan persepsi diri. Saat merasa berbau:
Orang cenderung menjaga jarak
Menghindari kontak sosial
Lebih banyak menyilangkan tangan atau menutup tubuh
Menjadi kurang aktif berbicara
Studi psikologi sosial menunjukkan bahwa rasa “tidak nyaman dengan tubuh sendiri” dapat menurunkan performa komunikasi, terutama di situasi penting seperti meeting, presentasi, atau lg ngedate.
Bahkan, ketakutan akan bau badan seringkali lebih berdampak dibanding bau itu sendiri.
Bau badan yang tidak terkontrol bisa memicu siklus berikut:
Takut dinilai orang lain
Menarik diri dari lingkungan sosial
Mood menurun
Kepercayaan diri berkurang
Stres meningkat
Keringat bertambah → bau semakin terasa
Inilah mengapa mengontrol bau badan bukan soal estetika semata, tapi juga kesehatan mental ringan.
Saat stres, tubuh menghasilkan keringat apokrin yang lebih pekat. Keringat ini lebih mudah diurai bakteri, sehingga baunya lebih kuat.
Artinya, semakin stres seseorang, semakin besar kemungkinan bau badan muncul, dan ini bisa memperburuk mood secara psikologis.
Mengelola bau badan bukan hanya soal mandi. Pendekatan yang tepat meliputi:
Mengontrol produksi keringat
Menjaga keseimbangan bakteri di ketiak
Menghindari iritasi kulit
Menggunakan antiperspirant yang nyaman dipakai harian
Ketika tubuh terasa segar, otak pun lebih tenang.
OWNSKIN Antiperspirant hadir sebagai solusi yang nggak cuma fokus ke bau, tapi juga ke kesehatan kulit ketiak.
✨ Derma Clera membantu menenangkan kulit dan menjaga skin barrier, cocok untuk ketiak yang sensitif.
✨ Cybright GP membantu mencerahkan area ketiak secara lembut, tanpa bikin iritasi.
✨ Formula antiperspirant-nya membantu mengontrol keringat, sehingga kamu bisa lebih tenang dan fokus menjalani hari.